Senin, 07 Januari 2013

Perkuat Dengan Bekal Moral


Segerombolan remaja berseragam putih abu-abu bersiap di pinggir jalan dengan membawa aneka persenjataan :batu, bambu, kapak, dan sebagainya. Mereka seolah akan melakukan peperangan. Saat yang dinanti tiba, ketika lawan telah datang. “serbuu” terdengar tanda komando untuk memulai serangan. Siswa-siswa itu berhamburan dan beraksi layaknya adegandalam film action.

Kurang lebih seperti itulah gambaran peristiwa tawuran yang baru-baru ini banyak diberitakan di media massa. Tawuran antar pelajar merupakan salah satu hal yang benar-benar memukul wajah pendidikan Indonesia.Tidak hanya pada jenjang pendidikan menengah atas, namun juga di perguruan tinggi.
Salah satu penyebab adalah bisa jadi Karena kuatnya rasa solidaritas antaran ggota, yang mana rasa solidaritas tersebut mengarah pada hal-hal yang sifatnya destruktif.Emosi telah mengalahkan rasio sehat mereka hingga kemudian terjadi tawuran.
Sebenarnya masih banyak alasan yang melatarbelakangi terjadinya tawuran.Yang pasti, degradasi moral merupakan musibah nyata bagi generasi muda Indonesia.Masa yang seharusnya menjadi masa keemasan untuk menorehkan prestasi bahkan kemudian berbalik menja disuatu masa yang dalam QS.An-nashr disebut “masakerugian.”Mereka tidak berfikir apa akibat yang ditimbulkan, jika terluka atau bahkan jika sampai memakan korban tewas. Tawuran tidak hanya merugikan mereka para pelaku tetapi juga masyarakat dan lingkungan sekitar.Kerusakan infrastruktur, menimbulkan kemacetan, serta membahayakan orang lain.
Jika dalam ilmu jiwa disebutkan bahwa remaja merupakan jiwa yang masih labil dan dalam masa pencarian jati diri, seharusnya mereka dididik dan diarahkan dengan penguatan-penguatan karakter-karakter yang baik atau dalam islam disebut akhlaqulkarimah. Penanaman karakter-karakter baik juga harus mulai ditanamkan semenjak kecil dan selalu dibiasakan dalam keluarga.Sehingga kelak jika mereka beranjak remaja atau saat dewasa mempunya idasar yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk.Selain itu, sekolah saat ini juga harus menerapkan kurikulum yang memuat pendidikan karakter.Pendidik juga harus memberikan bimbingan-bimbingan yang dapat membantu mereka memahami bagaimana kondisi jiwa yang sehat dan tak sehat, pengendalian emosi serta bagaimana hidup di lingkungan sosial mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar