CINTA DUNIA DAN TAKUT MATI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله
نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ
بالله من شرور أنفسنا , ومن سيئات أعمالنا
من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل له
فلا هادي له ,الصلاة والسلام علي اشرف الانبياء والمرسلين وعلي اله وصحبه اجمعين. امابعد
Kepada yang terhormat
ulama’ dan umara’
Yang terhormat pimpinan
majelis ta’lim al-Ikhlas
Jama’ah pengajian yang
dimuliyakan Allah
Pertama, marilah kita haturkan rasa tasyakur kita kepada Allah Ta’ala
yang telah memberikan kasih sayangnya kepada kita dan seluruh makhluknya,
sehingga kita dapat berkumpul di majlis yang Insya Allah mubarak.
Kedua, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
semoga kita tergolong umat yan mendapat syafa’atnya.
Ibu-ibu pengajian yang
dirahmati Allah
Beberapa orang berfikir jika kebahagiaan dan
kemakmuran di dunia adalah segalanya. Sehingga mereka takut kehilangan harta
benda serta takut mati. Mereka tidak terfikir jika setelah kehidupan dunia ada
kehidupan yang lebih kekal, yaitu akhirat.
Misalnya, orang kaya tidak mau bersedekah, seseorang
berpangkat jenderal setelah pensiun ingin terus dihormati dan dilayani dengan
maksimal oleh orang lain, bahkan berani bertindak arogan. Selain itu ada pula
orang-orang yang takut keluar rumah karena mereka khawatir jiwanya terancam.
Hal seperti yang disebutkan diatas itulah
contoh-contoh orang yang cinta dunia dan takut mati, dua hal yang saling bergandengan. Selain itu tentu saja masih
banyak contoh lain yang ada di sekitar kita.
Sungguh ketakutan yang berlebihan terhadap kehilangan
harta benda dan kematian adalah hal yang
tidak dibenarkan dalam agama. Dalam qur’an surat An-Nisa (4 : 78) Allah
berfirman :
Artinya
: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan
kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan [Kemenangan dalam peperangan atau rezki], mereka mengatakan: "Ini
adalah dari sisi Allah," dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka
mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah:
"Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu
(orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan [Pelajaran dan
nasehat-nasehat yang diberikan] sedikitpun?
Dalam surat lain Allah juga mengingatkan kembali tentang
adanya kematian, dan bahwa kesenangan dunia itu sangat melenakan, yaitu dalam
al-Qur’an surat Ali Imran (3 : 1)
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung.
kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Takut mati itu wajar, namun jangan berlebihan karena akan menjadikan
stress. Sebab mati itu pasti, seperti yang disebutkan dalam surat An Nisa dan
Ali Imran diatas. Cinta dunia dan takut mati adalah dua hal yang bergandengan.
Takut mati menjadi penghalang diterimanya do’a. Kalau timbul rasa takut mati,
maka seharusnya dipersiapakan dan mengupayakan agar mencapai akhir kehidupan
yang lebih baik. Maka dengan itu, ziarah kubur menjadi pengingat bahwa kematian
itu pasti datang. Dimana segala kenikmatan dunia akan ditanggalkan dan berganti
dengan kehidupan akhirat yang kekal.
Salah satu syi’ir dari
Abu Nawas yang bisa mengingatkan kita akan datangnya mati :
Ilahi
lastu lil Firdausi ahla # wala aqwa ala an naril jahimi
Fahabli
taubatan waghfir dzunubi # fainnakagho firuddanbil adzhimi
Dzunubi
mitslu adadin rimali # fahabli taubatan ya dzal jalali
Wa
umri naqisun fi kulli yaumin # wa danbi zaidun kaifah timalin
Ilahi
‘abdukal ashi ataka # muqirronbil dzunubi wa qad da’aka
Fain taghfir fa antoyba
atahu # wa in tatwu faman narju siwaka
Pada akhirnya, marilah kita berdo’a allahumma inna
nasaluka khusnal khatimah wa na’udzubika min su’il khatimah. Amin.
Mohon maaf apabila ada
perkataan yang kurang berkenan, semoga bermanfaat bagi kita semua termasuk diri
saya. Billahi taufiq wal hidayah.
والسلام عليكم
ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar