Rabu, 26 Februari 2014

Naskah III




CINTA DUNIA DAN TAKUT MATI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 الحمد لله  نحمده ونستعينه  ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا , ومن سيئات أعمالنا  من يهده الله فلا مضل له  ومن يضلل له فلا هادي له ,الصلاة والسلام علي اشرف الانبياء والمرسلين وعلي اله وصحبه اجمعين. امابعد
Kepada yang terhormat ulama’ dan umara’
Yang terhormat pimpinan majelis ta’lim al-Ikhlas
Jama’ah pengajian yang dimuliyakan Allah
Pertama, marilah kita haturkan rasa tasyakur kita kepada Allah Ta’ala yang telah memberikan kasih sayangnya kepada kita dan seluruh makhluknya, sehingga kita dapat berkumpul di majlis yang Insya Allah mubarak.
Kedua, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita tergolong umat yan mendapat syafa’atnya.
Ibu-ibu pengajian yang dirahmati Allah
Beberapa orang berfikir jika kebahagiaan dan kemakmuran di dunia adalah segalanya. Sehingga mereka takut kehilangan harta benda serta takut mati. Mereka tidak terfikir jika setelah kehidupan dunia ada kehidupan yang lebih kekal, yaitu akhirat.
Misalnya, orang kaya tidak mau bersedekah, seseorang berpangkat jenderal setelah pensiun ingin terus dihormati dan dilayani dengan maksimal oleh orang lain, bahkan berani bertindak arogan. Selain itu ada pula orang-orang yang takut keluar rumah karena mereka khawatir jiwanya terancam.
Hal seperti yang disebutkan diatas itulah contoh-contoh orang yang cinta dunia dan takut mati, dua hal yang saling  bergandengan. Selain itu tentu saja masih banyak contoh lain yang ada di sekitar kita.    
Sungguh ketakutan yang berlebihan terhadap kehilangan harta benda dan kematian adalah hal  yang tidak dibenarkan dalam agama. Dalam qur’an surat An-Nisa (4 : 78) Allah berfirman :

Artinya : Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan [Kemenangan dalam peperangan atau rezki], mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah," dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan [Pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan] sedikitpun?
            Dalam surat lain Allah juga mengingatkan kembali tentang adanya kematian, dan bahwa kesenangan dunia itu sangat melenakan, yaitu dalam al-Qur’an surat Ali Imran (3 : 1)
 
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
                Takut mati itu wajar, namun jangan berlebihan karena akan menjadikan stress. Sebab mati itu pasti, seperti yang disebutkan dalam surat An Nisa dan Ali Imran diatas. Cinta dunia dan takut mati adalah dua hal yang bergandengan. Takut mati menjadi penghalang diterimanya do’a. Kalau timbul rasa takut mati, maka seharusnya dipersiapakan dan mengupayakan agar mencapai akhir kehidupan yang lebih baik. Maka dengan itu, ziarah kubur menjadi pengingat bahwa kematian itu pasti datang. Dimana segala kenikmatan dunia akan ditanggalkan dan berganti dengan kehidupan akhirat yang kekal.  
Salah satu syi’ir dari Abu Nawas yang bisa mengingatkan kita akan datangnya mati :
            Ilahi lastu lil Firdausi ahla # wala aqwa ala an naril jahimi
            Fahabli taubatan waghfir dzunubi # fainnakagho firuddanbil adzhimi
            Dzunubi mitslu adadin rimali # fahabli taubatan ya dzal jalali
            Wa umri naqisun fi kulli yaumin # wa danbi zaidun kaifah timalin
            Ilahi ‘abdukal ashi ataka # muqirronbil dzunubi wa qad da’aka
Fain taghfir fa antoyba atahu # wa in tatwu faman narju siwaka
            Pada akhirnya, marilah kita berdo’a allahumma inna nasaluka khusnal khatimah wa na’udzubika min su’il khatimah. Amin.
Mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan, semoga bermanfaat bagi kita semua termasuk diri saya. Billahi taufiq wal hidayah.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Tidak ada komentar:

Posting Komentar